Aksi Dukung ASI Eksklusif

Kontribusi dari Iin Carolina, 10 Maret 2019 20:01, Dibaca 1,187 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya – Petugas kesehatan Puskesmas Menteng, Lilinara Minggu, (10/3/2019) bertempat di Kompleks Bangas, mensosialisasikan pentingnya penggunaan ASI eksklusif bagi bayi. Menurut Lilinara, pemberian ASI eksklusif diberikan kepada bayi baru lahir sampai bayi berusia 6 bulan.

Sampai waktu tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak diperbolehkan menerima makanan atau minuman lainnya, termasuk air putih, ujarnya. Setelah bayi berusia 6 bulan, baru diperkenalkan dengan makanan lain.

(Baca Juga : Pj. Bupati Barito Selatan Ajak Maknai Natal, Menebar Kasih untuk Semua Umat)

Namun, sebaiknya pemberian ASI masih terus dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun. Kadang, di masyarakat kita, ibu masih suka memberikan air putih, air gula, atau air teh kepada bayi saat menunggu ASI-nya yang belum keluar.

Hal ini sudah menggagalkan pemberian ASI eksklusif, walaupun pemberiannya hanya satu kali saja. Ini tidak dapat dikatakan sebagai ASI eksklusif, tetapi lebih cocok dikatakan sebagai ASI predominan.

ASI predominan adalah pemberian ASI ke bayi, tetapi juga pernah memberikan sedikit air selain ASI sebagai makanan/minuman prelaktal kepada bayi sebelum ASI keluar.

Banyak pertanyaan dari masyarakat jika susu formula diberikan saat ASI eksklusif, apakah masih disebut sebagai ASI eksklusif? Tentu tidak. Hal ini bisa disebut sebagai ASI parsial, di mana selain diberi ASI, bayi juga diberikan makanan selain ASI (seperti susu formula, bubur, atau jus buah) sebelum bayi berusia 6 bulan. Walaupun pemberian makanan lain selain ASI hanya diberikan sekali atau dalam waktu yang sangat jarang, tetapi tetap ini dikatakan sebagai ASI parsial.

Tentubanyak manfaat ASI Eksklusif, didalam ASI ekskusif, terdapat kandungan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, mengandung antibodi di mana sangat diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi saat bayi lahir, menurunkan risiko bayi terkena berbagai macam penyakit, mencegah bayi menderita alergi, meningkatkan kecerdasan bayi, meningkatkan perkembangan kognitif bayi, melindungi bayi dari obesitas saat ia remaja atau dewasa.

Sebuah penelitian oleh National Institute of Environmental Health Science menunjukkan bahwa bayi yang menerima ASI mempunyai kemungkinan 20% lebih rendah untuk meninggal di antara usia 28 hari sampai satu tahun daripada bayi yang tidak menerima ASI," pungkasnya.

Diakhir penyuluhan Lilinara mengajak seluruh warga RW.X Komplek Bangas Permai mendukung GERMAS LUBAK SABAMASI (Gerakan Uluh Bakas Sayang Bayi) sebagai salah satu program inovasi Program GIZI UPT Puskesmas Menteng. (MC.Isen Mulang)

Iin Carolina

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook